Harap Tunggu...
0812-8080-2150 | Hubungi Kami

Masuk Sebagai Jamaah

Belum Terdaftar? Daftar

Jejak Sajadah di Bumi Para Nabi: Hebron – Al Khalil Palestina

  • Home
  • Berita
  • Jejak Sajadah di Bumi Para Nabi: Hebron – Al Khalil Palestina

Image

Penulis: Heni & Ong (Alumni Umrah Dutarizkia Travel)
Lokasi: Hebron (Al Khalil), Palestina

Hebron: Kota Suci di Tepi Barat Palestina

Hebron, atau dikenal juga dengan nama Al Khalil, merupakan salah satu kota tertua dan tersuci di dunia. Kota ini terletak sekitar 30 km di selatan Jerusalem, berada di ketinggian 930 meter di atas permukaan laut. Hebron adalah pusat perdagangan penting di Tepi Barat Palestina serta kota yang sangat dihormati oleh tiga agama samawi: Islam, Kristen, dan Yahudi.

Makam Para Nabi di Gua Patriark – Masjid Ibrahimi

Daya tarik utama kota ini adalah keberadaan Gua Para Nabi yang menjadi tempat peristirahatan terakhir para nabi besar:

  • Nabi Ibrahim AS & Siti Sarah
  • Nabi Ishaq AS & Siti Ribka
  • Nabi Ya'qub AS & Siti Leah
  • Nabi Yusuf AS

Jejak-Nabi-1

Di atas gua tersebut dibangun Masjid Ibrahimi (Masjid Khalil), yang menjadi masjid tersuci ke-4 setelah Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjidil Aqsa. Tempat ini juga disebut Gua Patriark oleh komunitas Yahudi.

Sejarah Panjang Masjid Ibrahimi

  • Zaman Nabi Isa AS: Dibangun tembok mengelilingi makam Nabi Ibrahim.
  • Era Romawi (Raja Herodes): Dibangun dinding besar sekitar gua.
  • Masa Khalifah Umar bin Khattab (636 M): Hebron menjadi kota Islam.
  • Era Tentara Salib (1099 - 1187 M): Masjid dijadikan gereja dan benteng.
  • Masa Salahuddin Al Ayyubi (1187 M): Masjid direbut kembali dan dimurnikan menjadi tempat ibadah Islam.
  • Kesultanan Mamluk (1250–1516 M): Hebron berkembang sebagai pusat kebudayaan Sufi.
  • Era Khilafah Utsmani: Struktur masjid bertahan hingga kini.

Tragedi di Masjid Ibrahimi (1994)

Pada 25 Februari 1994, tragedi kemanusiaan terjadi saat ibadah Subuh di Masjid Ibrahimi. Seorang ekstremis Yahudi menyerang jamaah, menewaskan 29 orang dan melukai puluhan lainnya. Tragedi ini menjadi luka mendalam bagi umat Islam dunia.

Pasca tragedi, Israel mengambil alih 60% area masjid dan menjadikannya sinagoge Yahudi, lengkap dengan barikade besi, pos militer, dan pembatasan akses bagi Muslim Palestina.

Hebron Hari Ini: Kota yang Terbelah

Berdasarkan Protokol Hebron (1997) antara Israel dan PLO, kota ini dibagi menjadi dua:

  • H1 (80%): Di bawah Otoritas Palestina.
  • H2 (20%): Di bawah kendali Israel, termasuk Masjid Ibrahimi.

Sekitar 800 pemukim Yahudi tinggal di wilayah H2, yang juga dihuni oleh sekitar 33.000 warga Palestina. Kehidupan mereka terbatasi oleh pos pemeriksaan militer dan kontrol yang ketat.

Kisah Ziarah Jamaah Dutarizkia ke Hebron

Saat tim kami dari Dutarizkia Tour & Travel tiba di Hebron, suasana kota tua sangat sunyi dan mencekam. Bus harus parkir jauh dari masjid. Sepanjang jalan menuju Masjid Ibrahimi, hanya tampak anak-anak laki-laki Palestina bermain di jalanan sepi dan toko-toko yang tertutup rapat.

Kami disambut oleh anak-anak yang ramah, namun terkadang mendekat dengan harapan mendapat shodaqoh. Tim Leader kami sudah mengingatkan agar tidak memberi uang langsung demi menjaga ketertiban, karena bisa memicu keributan yang membuat rombongan dilarang masuk masjid.

Setelah melewati dua pos pemeriksaan militer, akhirnya kami tiba di Masjid Ibrahimi. Di dalam masjid, makam-makam para nabi ditandai secara simbolik, sementara jasad mereka sebenarnya berada di bawah tanah, 17 meter di bawah lantai masjid.

  • Makam pria: berbentuk segi delapan
  • Makam wanita: berbentuk segi enam

Namun sayangnya, makam Nabi Yusuf dan Nabi Ya'qub berada di wilayah sinagoge, sehingga tidak bisa diziarahi kecuali saat Jum’at dan hari besar Islam.

Warisan Arsitektur Islam

Masjid Ibrahimi juga memiliki warisan sejarah luar biasa:

  • Mihrab yang dibangun oleh Salahuddin Al Ayyubi
  • Mimbar kayu eboni bertatahkan gading, warisan abad ke-12
  • Prasasti berbahasa Yunani dari era Herodes yang menandakan tempat ini pernah jadi gereja

Anak-anak Hebron dan Hati yang Tersentuh

Setelah berziarah, rombongan kami sepakat mengumpulkan shodaqoh untuk anak-anak Palestina. Anak-anak itu terlihat liar, keras, namun sebenarnya mereka adalah korban dari kekerasan yang terus mereka alami. Saat uang diberikan dari dalam bus, terlihat perebutan tak terelakkan. Anak kecil kalah dari yang besar. Salah satu anak bahkan sempat menghadang bus di jalan.

Kota Hebron bagian H2 seperti kota mati yang perlahan ditinggalkan. Muslim kesulitan beribadah dan berziarah. Semoga kota ini tidak sepenuhnya jatuh ke tangan penjajah.

Doa dan Harapan untuk Palestina

Kami meninggalkan Hebron dengan rasa haru dan doa.
Semoga Masjid Ibrahimi tetap menjadi milik umat Islam.
Semoga saudara-saudara kita di Palestina diberi kekuatan, keteguhan dan kemenangan.
Dan semoga kita mampu memberikan dukungan, meski hanya dengan doa, donasi, atau menyebarkan informasi.

Masjid Ibrahimi, Protokol Hebron, Wisata Religi Muslim

Dutarizkia Tour & Travel
#Semakin Dekat dengan Jejak Nabi

www.dutarizkia.com


Partner Airline Domestik & Internasional