Harap Tunggu...
0812-8080-2150 | Hubungi Kami

Masuk Sebagai Jamaah

Belum Terdaftar? Daftar

Kementerian Haji dan Umrah: Harapan Baru dengan Tantangan Nyata

  • Home
  • Paket Umroh
  • Kementerian Haji dan Umrah: Harapan Baru dengan Tantangan Nyata

Image

Disusun kembali by. Dutarizkia Tour & Travel

Sejarah Baru untuk Jamaah Haji dan Umrah Indonesia

Senin, 8 September 2025, menjadi hari bersejarah bagi umat Islam Indonesia. Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Mochamad Irfan Yusuf (Gus Irfan) sebagai Menteri Haji dan Umrah pertama Indonesia, dengan didampingi Wakil Menteri Dahnil Anzar Simanjuntak. Pelantikan ini menandai transformasi Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) menjadi Kementerian Haji dan Umrah (KHU). Kehadirannya diharapkan menjadi langkah besar untuk memperbaiki tata kelola ibadah haji dan umrah masyarakat Indonesia.

Profil Gus Irfan Yusuf: Dari Pesantren ke Kabinet, Gus Irfan lahir di Jombang, 24 Juni 1962. Ia adalah cucu dari KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), dan sejak muda sangat dekat dengan dunia pesantren.

  • Pesantren: Pernah menjabat Sekretaris Umum Pondok Pesantren Tebuireng (1989–2006), Wakil Ketua Yayasan Hasyim Asy’ari, serta memimpin Pesantren Al-Farros.

  • Ekonomi Umat: Aktif mengelola lembaga keuangan mikro berbasis pesantren melalui PT BPR Tebuireng.

  • Akademik: Menyelesaikan S1 hingga S3 di Universitas Brawijaya Malang dan doktor di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan fokus Manajemen Pendidikan Islam.

  • Politik: Kader Gerindra yang sempat menjadi anggota DPR RI periode 2024–2029 sebelum ditunjuk Presiden sebagai Kepala BP Haji dan akhirnya naik menjadi Menteri.

Dengan latar belakang sebagai santri, akademisi, penggerak ekonomi umat, sekaligus politisi, Gus Irfan menjadi figur yang unik sekaligus strategis untuk memimpin kementerian baru ini.

Peluang Kementerian Haji dan Umrah, Hadirnya Kementerian Haji dan Umrah membuka banyak peluang:

  1. Kelembagaan lebih fokus
    Beban birokrasi yang dulu melekat di Kemenag kini bisa dipangkas, sehingga pelayanan haji dan umrah lebih cepat.

  2. Pengelolaan dana haji yang produktif
    Dana kelolaan BPKH diproyeksikan mencapai Rp188,86 triliun pada 2025. Dengan pengalaman di lembaga keuangan pesantren, Gus Irfan berpeluang mengelolanya secara lebih strategis.

  3. Diplomasi haji lebih tajam
    Jejaring moral dan keislaman Gus Irfan memperkuat posisi Indonesia di dunia Islam, tidak hanya dalam urusan kuota haji, tapi juga peran global Indonesia.

  4. Sinergi dengan asosiasi haji dan umrah
    Asosiasi seperti AMPHURI, dengan lebih dari 800 anggota PPIU dan PIHK, siap menjadi mitra aktif kementerian.

  5. Adaptasi terhadap Saudi Vision 2030
    Arab Saudi tengah melakukan modernisasi haji dan umrah melalui digitalisasi dan pembangunan infrastruktur. Indonesia perlu memastikan jamaah kita menjadi penerima manfaat utama.

Tantangan yang Harus Dihadapi, di balik peluang besar, ada tantangan nyata:

  • Tumpang tindih kewenangan antara Kemenag, BPKH, dan operator haji.

  • Defisit biaya haji, yang mencapai Rp7,5 triliun pada 2024 dan diperkirakan melonjak hingga Rp42 triliun pada 2027.

  • Antrean panjang jamaah haji dengan lebih dari 5,4 juta pendaftar dan masa tunggu puluhan tahun di sejumlah daerah.

  • Kontrol visa & dominasi digital asing, seperti platform Nusuk, yang bisa mengurangi kedaulatan layanan Indonesia.

  • Biro haji dan umrah ilegal yang masih marak dan harus ditertibkan demi keamanan jamaah.

Harapan dan Doa untuk Menteri Pertama KHU

Sebagai menteri pertama Kementerian Haji dan Umrah, Gus Irfan memikul beban sejarah yang besar. Ia membawa nama besar Tebuireng, garis keturunan Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari, serta amanat dari Presiden Prabowo. Sutarizkia Tour & Travel  mengucapkan selamat dan sukses kepada Gus Irfan,  Semoga Allah SWT memberikan kemudahan, keberkahan, serta kelancaran dalam setiap langkahnya untuk melayani jamaah haji dan umrah Indonesia. Aamiin YRA.

#Ke Baitullah Semakin Mudah


Partner Airline Domestik & Internasional